.

blog tanpa esai jenial

.

Jumat, Januari 16, 2009

Mesin jahit kepunyaan Pa.


Waktu Pa hidup, aku tidak pernah tertarik untuk belajar menggunakan mesin jahit ini, atau belajar memotret dengan kamera SLR-nya. Semua anaknya segan untuk menggunakan barang-barang pribadi kepunyaan Pa. Setelah dia meninggal, di kelas 1 SMA aku belajar menggunakan kamera SLR-nya, dan sewaktu kelas 2 SMA aku menjahit tas sekolahku menggunakan mesin jahitnya. Aku merindu, dan kerap berandai-andai akan reaksinya melihat karya-karyaku. Apakah ia akan memarahiku karena seringkali mengusutkan benang di sekoci? Ataukah ia akan membantuku untuk memotong benang-benang kusut itu? Akankah ia akan memarahiku karena memotret dengan lensa yang dibalik? Ataukah ia juga akan keranjingan memotret dengan lensa yang dibalik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar