.

blog tanpa esai jenial

.

Jumat, Januari 16, 2009

I Ketut Rina

Wajah yang tidak asing tentunya. Aku tidak mengenalnya. Melihat dia secara langsung saat ekskursi ke Bali di awal kuliah. Salah satu momen paling berkesan dalam pertunjukannya, saat adegan ia terkapar dan dikelilingi anak-anak lelaki yang berdiri sambil ber-cak-cak-cak diterangi obor-obor yang dibawa beberapa anak lainnya. Dengan gerakan kecil jemarinya, dan bisikan, ia menyuruh beberapa anak untuk bergeser mengisi ruang yang kosong di dekatnya. Saat itu, di mata kebanyakan penonton, ia adalah kera yang terkapar, namun di mataku, ia adalah guru yang sedang mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar